Senin, 04 Mei 2015

HARD TO SAY I’M SORRY



Lebih berat mana meminta maaf dengan memberi maaf?, sepertinya dua hal ini begitu sulit dilakukan. Saat seseorang menyadari kesalahannya terhadap orang lain seringkali egois dan gengsi berperan lebih dominan, begitu sulit ucapan maaf terlontar dan sebagian orang memilih diam dan membiarkan kesalahan itu terlupakan seiring berjalannya waktu.  Mengapa ucapan maaf begitu sulit terucapkan? Beberapa penelitian seperti dilansir female.kompas.com, Dr Tyler Okimoto, dari University of Queensland,  menemukan bahwa orang-orang yang enggan meminta maaf biasanya merasa dirinya memiliki power yang lebih besar dari orang lain. Psikolog Andrew Howell dan rekan-rekannya di  Grant MacEwan University Edmonton membuktikan bahwa orang menjaga “self esteem”-nya melalui keengganan meminta maaf. Dari studi lain, dikatakan ada juga pola asuh yang salah, sehingga membelenggu individu dari tindakan meminta maaf.

Takut disalahkan juga merupakan hambatan seseorang untuk mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk meminta maaf.  Meminta maaf adalah wujud kesadaran adanya kekeliruan didalam suatu tindakan atau perkataan, sebagian orang justru memilih untuk meminta maaf meskipun belum diketahui letak kesalahannya hanya untuk agar masalah tidak berlarut-larut.  Makna maaf adalah pereda amarah, pemulihan hubungan serta memberi kesempatan bagi si pembuat salah untuk memperbaiki kekeliruannya.

Saling memaafkan dibutuhkan untuk menciptakan kerukunan hidup, menekan ego dan menepis gengsi dapat menjadikan pribadi yang lembut dan pemaaf, meskipun dengan maaf belum tentu suatu kesalahan besar selesai begitu saja terutama yang sudah menyentuh ranah hukum.  Jangan jadikan kesalahan kecil memutus tali silaturahim antar sesama hanya karena gengsi untuk meminta maaf.

Ads Inside Post